dimilis yang lalu kita bicara kalau razia warnet PCnya diangkut..kalau PSK terkadang badannya diangkut... tapi hati nuraninya kaga bisa :-)
eh ada berita mutilasi yang dikhawatirkan seorang bocah dibunuh mungkin untuk diambil organ tubuhnya... busyet... apa yang ditakutkan akhirnya terjadi juga...
beberapa tahun lalu di internet pernah ada kabar hoax... mengenai hati hati jika anda diajak ke hotel... karena ada pengalaman seseorang diajak ke hotel oleh teman kencan yang baru dikenal... lalu diajak minum dikamar... dan setelah itu tidak tahu apa yang terjadi... ketika bangun menemukan dirinya dibak mandi yang sangat dingin... dengan es dan penuh darah berceceran... eh ketika diraba perutnya organ tubuhnya sudah ada yang hilang... weleh weleh... cerita fiksi yang mengerikan......
ternyata katanya berita ini hoax... tapi tetap hati hati jika anda menginap di hotel sendirian.
dibawah ini berita dari Kompas kemarin... semoga hati nurani masih melekat... jangan sampai ada perdagangan manusia, bayi... untuk hal hal seperti ini... keterlaluan.... salam, rr - apwkomitel
--------------
Waspadai Sindikat Perdagangan Organ Tubuh Manusia
Jakarta,
Kompas - Sindikat perdagangan organ tubuh manusia patut dicurigai dalam
kasus pembunuhan terhadap anak laki-laki yang jasadnya ditemukan di
tepi Jalan Raya Bekasi, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Kasus
serupa, yakni pembunuhan terhadap anak laki-laki disertai pemotongan
tubuh korban, pernah terjadi April 2007 di Jalan Raya Bekasi.
Pembunuhnya pun belum tertangkap.
Sekretaris
Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait
mengatakan hal itu, Selasa (10/7). "Dari perbuatannya terhadap korban,
pelakunya memiliki sifat sadis, namun belum tentu dia seorang psikopat.
Dengan kasus sebelumnya bisa jadi ada kesamaan, baik latar belakang
korban maupun pelakunya," katanya.
Warga
sekitar Pasar Klender menemukan jasad anak laki-laki, yang dibungkus
dengan sarung dan dimasukkan ke kantong plastik hitam, dibuang di depan
rumah warga di pinggir Jalan Raya Bekasi, Kilometer 17, tidak jauh dari
Pasar Klender, Senin pagi. Kondisi jasad korban mengenaskan, perutnya
terbuka dan tubuh anak itu dilipat ke belakang. Sejumlah organ tubuh
bagian dalam korban lenyap (Kompas, 10/7).
Korban
pembunuhan itu ternyata juga menjadi korban kekerasan seksual. Hasil
otopsi pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menunjukkan,
korban pernah disodomi dalam kurun waktu satu tahun ini. Perlakuan sama
juga dialami Yusup Maulana (8), korban pembunuhan disertai mutilasi,
April lalu.
Lebih
lanjut Arist mengatakan, ada kemungkinan pembunuh mengambil organ tubuh
bagian dalam korban untuk diperdagangkan. Pembunuh bisa juga bagian
dari sindikat perdagangan organ tubuh manusia yang sasarannya adalah
anak-anak.
Cari identitas
Hingga
kemarin polisi masih mencari identitas korban pembunuhan keji itu.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Cakung Komisaris Subandi mengatakan
identitas korban merupakan salah satu bukti penting dalam pengungkapan
kasus pembunuhan itu.
Menurut
Subandi, pihaknya telah memperbanyak foto korban, disertai keterangan
fisik anak laki-laki itu untuk disebarkan kepada masyarakat. (cok)
____________________________________________________________________________________
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
--
mailing list sponsor: http://www.apwkomitel.org
http://www.indopc.com
==
To visit your group , klik: http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:APWKomitel-digest@yahoogroups.com
mailto:APWKomitel-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
APWKomitel-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar