om nas.. milis ini kayanya supposed to talk about : monoPoly..
oligopoli... bukan Polygami deh... :-)
banyak agama mengajarkan satu istri baek... tapi teori pasar
mengajarkan banyak banyak vendor, supplier, pemain dipasar baek yang
beli maupun yang jual malah bikin pasar menjadi baek..
monopoli... bermain dengan hanya satu pemain... itu tidak baek...
pemain tersebut terlalu dominan... mau ngontrol semuanya... dan
cenderung membuat pesaingnya tidak bisa tumbuh... itu karakteristik
pasar yang monopolis... harga pun bukan ditentukan oleh pasar...
meskipun pasar merasa mahal... harga tetap dipaksakan...
itu kondisi monopoli atau kartel atau oligopoli pak nas... kayanya
masih relevan sama buku yang pak nas angkat yah :-)
salam, rr- apwkomitel
--- In APWKomitel@yahoogroups.com, Naswil Idris <naswil@...> wrote:
>
> Note: forwarded message attached.
>
>
>
>
_____________________________________________________________________
_______________
> Luggage? GPS? Comic books?
> Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
> http://search.yahoo.com/search?
fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz
> Hai, ada polemik lagi nih ttg poligami.
> Semoga bermanfaat.
>
> ----- Original Message -----
> From: ezki suyanto
> To: indonesia-ou ; acehkita ; Dr Elizabeth Collins
> Sent: Friday, August 03, 2007 7:11 PM
> Subject: [indonesia-ou] Ketika Buku "Antipoligami" Membikin Kader
PKS "Terbelah"
>
>
>
>
>
>
>
> JAWA POS
> Kamis, 02 Agt 2007,
>
> Bersyukur setelah Baca Suami Batal Kawin Lagi
> Ketika Buku Antipoligami Membikin Kader PKS "Terbelah"
>
> Seorang anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
yang disegani menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri. Karya
itu langsung disambut gembira jutaan kader wanita PKS. Namun,
sebaliknya, para kader pria yang sudah atau akan berpoligami
mereaksi dengan keras.
>
> RIDLWAN HABIB, Jakarta
>
> RUANGAN Kantor Hilal al Ahmar di kawasan Duren Tiga, Jakarta
Selatan, siang itu terasa gerah. Bukan karena cuaca Jakarta terik.
Juga bukan disebabkan pendingin ruangan tidak berfungsi. Tapi,
karena buku yang ditulis Cahyadi Takariawan itu memicu kontroversi
yang panas.
>
> "Buku ini memang harus segera ditarik. Hati saya membara
membacanya," ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKS Didin Amarudin kepada
Jawa Pos. Saat itu lelaki beristri tiga itu datang pada acara dengan
ditemani empat orang pengurus DPP yang lain.
>
> Menurut Didin, sejak buku itu terbit, istri-istrinya menjadi
gelisah. "Bahkan, istri kedua saya menghubungi temannya yang juga
dipoligami dan bikin bedah buku khusus untuk ini," katanya.
>
> Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakui buku Cahyadi
Takariawan itu mengubah paradigma umum di kalangan wanita PKS yang
selama ini mendukung poligami. "Kalau yang menulis orang luar atau
orang yang sekuler, saya tidak heran. Tapi, ini yang menulis adalah
ustad yang kredibilitasnya sangat diakui di Majelis Syura PKS," kata
Didin.
>
> Majelis syura adalah elemen tertinggi di partai yang berdiri
sejak 1998 (awalnya bernama Partai Keadilan). Anggota majelis hanya
99 orang yang dipilih dari jutaan kader PKS di seluruh Indonesia .
>
> Didin mengatakan, para qiyadah (pimpinan) partai gelisah karena
buku itu dijadikan simbol perlawanan terhadap suami yang akan
menikah lagi. "Rumah saya satu kompleks dengan Pak Tifatul (Tifatul
Sembiring, presiden PKS, Red). Beliau juga khawatir, tapi selama ini
memang memilih diam," ujar bapak tujuh putra itu. Tifatul Sembiring
juga beristri dua. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga
berpoligami. Bahkan, istri kedua Anis berkebangsaan asing.
>
> "Buku Pak Cah (Cahyadi Takariawan) itu hanya menonjolkan sisi-
sisi negatif dari poligami, seakan-akan ribet banget, padahal tidak
benar," katanya.
>
> Didin lalu melanjutkan kisah "sukses" poligami dirinya. Istri
pertama Didin dinikahi pada 1990. Lalu, istri kedua pada 2001.
Terakhir, Didin menikahi akhwat (kader PKS) menjadi istri ketiga
pada 2002. "Memang, biasanya dari istri pertama ke yang kedua itu
lama pendekatannya, Mas. Baru yang ketiga lancar," tuturnya.
>
> Manajemen keluarganya, kata Didin, malah terbantu ketika dirinya
berpoligami. "Kalau kita berhitung secara matematis, anak tujuh
dirawat dan dididik tiga istri kan lebih baik," ujarnya.
>
> Dia khawatir buku Cahyadi akan menimbulkan pro-kontra di
kalangan rumah tangga muslim masing-masing kader. " Ada jutaan
akhwat di Indonesia . Beberapa di antara mereka janda. Lantas,
apakah mereka kita biarkan," katanya dengan nada bertanya.
>
> Taufik Bahtiar, direktur Hilal al Ahmar, menambahkan bahwa ada
beberapa logika yang tidak tepat dan dicantumkan dalam buku ber-
cover merah jambu itu. "Misalnya, tentang cinta lelaki yang tidak
bisa dibagi, itu salah. Contohnya, saya. Kalau dengan istri pertama
100 persen, dengan istri kedua juga 100 persen," ujarnya, lalu
tersenyum.
>
> Taufik juga berpoligami. Istri pertama meminta cerai ketika
Taufik hendak menikah kali ketiga. Sekarang janda Taufik itu
diperistri sahabatnya yang juga anggota Majelis Syura PKS sebagai
istri kedua.
>
> Buku terbitan Era Intermedia, Solo, tersebut telah dicetak
hingga 10.000 eksemplar. Buku setebal 278 halaman itu mengupas sisi-
sisi lain dari keluarga yang berpoligami.
>
> Si penulis Cahyadi Takariawan kepada Jawa Pos mengatakan bahwa
dirinya kaget melihat reaksi "jamaahnya" terhadap buku
itu. "Padahal, di halaman awal buku itu saya sudah jelaskan tidak
berbicara tentang hukum poligami, tapi bicara tentang mereka yang
gagal berpoligami karena persiapannya kurang," katanya.
>
> Alumnus Fakultas Farmasi UGM itu mengibaratkan poligami dengan
salat. "Siapa yang membantah kalau salat itu wajib. Tapi, pada
praktiknya, banyak yang salat, tapi tetap korupsi. Banyak yang
salat, tapi menipu, mencuri, dan kejahatan yang lain. Apakah yang
salah salatnya?" katanya.
>
> Demikian juga, poligami. Melalui bukunya, suami Ida Nur Laila
itu ingin "meluruskan" para pelaku poligami. "Bukan untuk
mengampanyekan antipoligami, " kata suami yang bertahan dengan satu
istri itu.
>
> Cahyadi mengaku mendapat banyak sekali keluhan dari ummahat (ibu-
ibu istri ikhwan alias kader PKS) yang mengalami masalah gara-gara
suaminya menikah lagi. "Kebetulan, saya juga konsultan keluarga.
Selain datang langsung, mereka juga menelepon dan mengirim SMS,"
kata ketua Wilayah Dakwah (Wilda) III DPP PKS itu. Sebagai ketua
Wilda, Cahyadi bertanggung jawab pada ekspansi PKS di Sulawesi dan
Papua.
>
> Karena keluhan-keluhan itu datang bertubi-tubi, Cahyadi berusaha
meramunya dalam tulisan. Misalnya, keluhan tentang kebohongan-
kebohong an suami yang menikah lagi. Juga masalah finansial yang
membuat pernikahan menjadi tidak harmonis.
>
> "Yang menyedihkan, ada suami yang buru-buru poligami hanya
karena dikompori komunitasnya yang semuanya sudah menikah lagi.
Padahal, dia belum siap. Akhirnya, yang terbengkalai adalah
keluarganya, " bebernya. Padahal, seharusnya poligami justru membawa
keberkahan.
>
> Sebelum menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri, Cahyadi
telah menulis 20 judul buku yang lain. Mayoritas tentang tema
pernikahan. "Saya tidak bermaksud melukai hati para lelaki yang
berpoligami. Karena itu, saya malah minta Bu Sri Rahayu Tifatul
Sembiring sebagai istri pertama menulis kata sambutan," katanya.
>
> Dalam bedah buku yang dilakukan hampir tiap minggu, Cahyadi juga
menolak dipanelkan dengan aktivis antipoligami. "Saya yakin masalah
ini akan hipersensitif karena kebanyakan yang membaca dipenuhi
dengan emosi pribadi. Jadi, tidak jernih lagi," ujarnya.
>
> Seorang pembaca bahkan komplain langsung ke penerbit. Pembaca
itu merasa rahasia rumah tangganya ditulis Cahyadi. "Buku ini harus
segera ditarik dari peredaran," kata Cahyadi menirukan ikhwan yang
emosi itu. Padahal, dirinya belum pernah kenal. "Jadi, dia sendiri
yang merasa bahwa apa yang saya tulis dalam buku itu cocok," jelas
pria yang juga berprofesi sebagai apoteker itu.
>
> Getah pahit, kata Cahyadi, juga nyasar ke teman-temannya yang
ikut mempromosikan buku. "Misalnya, Mbak Neno Warisman. Gara-gara
Mbak Neno aktif mengirimkan SMS soal buku ini, beliau dikomplain,
terutama oleh kader-kader wanita yang sudah mempunyai madu,"
ungkapnya. Neno Warisman adalah salah seorang aktris sekaligus
penyanyi yang sekarang aktif di PKS.
>
> Apakah akan membuat buku baru lagi sebagai jawaban atas
komplain? Cahyadi mengaku akan melakukan beberapa revisi. "Saya
menghargai nasihat para asatidz (ulama) yang meminta redaksionalnya
diperbaiki," katanya.
>
> Meski begitu, lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 11
Desember 1965, itu tetap menganggap bukunya tidak
kontroversial. "Kalau saya menulis Sengsarakan Istri dengan Satu
Istri, itu baru masalah. Kalau bahagia, kan semua ingin begitu,"
tegasnya.
>
> Namun, keyakinan Cahyadi tetap berbenturan dengan realita di
lapangan. Di Jawa Timur, misalnya, Ketua Dewan Syariah DPW PKS Jatim
Ustad Mudhofar mengaku mendapat keluhan terkait buku itu. " Ada
seorang akhwat yang skripsinya mendukung poligami, bertahun-tahun
kader wanita ini bicara dalam diskusi-diskusi agar poligami
didukung, tapi begitu membaca Pak Cah, langsung berbalik 180
derajat," paparnya kepada Jawa Pos.
>
> Kuatnya buku itu, kata Mudhofar, karena track record
penulisnya. "Pak Cahyadi selama ini dikenal sebagai ulama yang ahli
dalam keluarga. Wajar kalau ada yang jadi ragu karena tulisannya,"
tuturnya.
>
> Mudhofar menganggap dalil-dalil yang dipakai Cahyadi agak
dipaksakan. "Misalnya, soal perbandingan umur Rasulullah saat
sebelum poligami dan setelah poligami. Tidak ada ulama yang
menggunakan patokan itu," jelasnya. Cahyadi menulis, Muhammad SAW
menikah lagi setelah bermonogami selama 25 tahun bersama Khadijah.
>
> Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Rofi¢ Munawar menambahkan,
dirinya membatalkan meneruskan membaca buku itu sampai tuntas. "Saya
juga dapat hadiah dari beliau (penulis buku) saat rapat majelis
syura. Tapi, begitu saya baca, tidak saya lanjutkan karena kok ada
yang nggak sreg," akunya.
>
> Berbeda dengan kader-kader lelaki PKS, beberapa orang kader
wanita yang dihubungi Jawa Pos justru sangat bersyukur atas
terbitnya tulisan Cahyadi itu. "Suami saya menjadi ragu-ragu.
Sebenarnya saya sudah akan mengizinkan, tapi setelah membaca, saya
diskusi lagi, dan alhamdulillah batal (menikah lagi)," kata seorang
kader yang meminta identitasnya disamarkan.
>
> Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu melanjutkan, di
kalangan internal kader wanita, buku itu seakan menjadi buku
wajib. "Dalam setiap pertemuan mingguan, ada diskusi untuk membahas
buku itu bab demi bab," katanya. Kader PKS biasanya mengadakan
taklim rutin sehari dalam setiap pekan. Tempatnya bergantian di
rumah masing-masing kader atau tempat lain yang disepakati.
>
> Seorang akhwat lain menambahkan, dirinya menjadi lebih siap
untuk menikah setelah membaca buku Cahyadi. "Tidak ada lagi rasa
khawatir calon suami saya akan poligami. Nanti kalau dia memaksa,
akan saya pertemukan langsung dengan Pak Cah," ujarnya. (*)
>
>
>
>
>
>
>
> -------------------------------------------------------------------
-------------
> Luggage? GPS? Comic books?
> Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
>
--
mailing list sponsor: http://www.apwkomitel.org
http://www.indopc.com
==
To visit your group , klik: http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/APWKomitel/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:APWKomitel-digest@yahoogroups.com
mailto:APWKomitel-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
APWKomitel-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar